BAB I
PENDAHULUAN
A.
Judul
Pengaruh IC (Integrated
Circuit)Tipe 74LS74 Relay 12 Volt Terhadap
Sensitifitas Sensor Getar.
B.
Latar Belakang
Kebanyakan
pengguna sepeda mottor merasa gelisah dengan banyaknya pencurian kendaraan
bermotor yang terjadi dimana-mana tanpa adanya pengaman alternatif selain kunci
setir yang mudah dibobol oleh pencuri. Hal ini perlu dicari solusi serta
antisipasi keamanan dengan memanfaatkan sensor getar yang dihubungkan dengan
alarem kotor. Getaran merupakan fenomena yang banyak
terjadi di dalam dimensi kehidupan manusia. Getaran suatu obyek dapat memberikan informasi
mengenai keadaan yang sedang dan akan terjadi pada obyek tersebut dan
pengaruhnya terhadap lingkungan sekitar. Dengan melakukan analisa getaran yang
dihasilkan suatu obyek, manusia dapat mengambil langkah-langkah yang tepat
untuk melakukan tindakan yang paling tepat.
Berbagai jenis sensor getar telah banyak
dikembangkan , baik yang menggunakan
komponen IC (Integrated Circuit), transistor maupun menggunakan komponen yang
lainnya yang disusun sehingga menjadi sebuah sensor getar. Sensor getar banyak
dimanfaatkan sebagai pengaman mobil dan motor. Getaran mengakibatkan sirine
atau klakson mobil dan motor berbunyi sehingga dapat memberikan informasi
kepada pemilik motor dan mobil mengenai keadaan kendaraannya.
IC (Integrated Circuit), digunakan untuk beberapa keperluan pembuatan
peralatan elektronik agar mudah dirangkai menjadi peralatan yang berukuran
relatif kecil. Sebelum adanya IC, hampir seluruh peralatan elektronik dibuat
dari satuan-satuan komponen (individual) yang dihubungkan satu sama
lainnya menggunakan kawat atau kabel, sehingga tampak mempunyai ukuran besar
serta tidak praktis. Ditinjau dari segi bahan baku, IC (Integrated Circuit) dibalut dalam kemasan (packages)
tertentu agar dapat terlindungi dari gangguan luar seperti terhadap kelembaban
debu dan kontaminasi zat lainnya. Kemasan IC (Integrated Circuit), dibuat dari bahan ceramic dan plastic,
serta didesain untuk mudah dalam pemasangan dan penyambungannya. IC (Integrated
Circuit) dapat bekerja dengan diberikan catuan tegangan 5 – 12 volt sesuai
dengan tipe IC (Integrated Circuit) nya. Jika diberikan
masukan tegangan lebih dari batas yang telah ditentukan maka IC (Integrated
Circuit) tersebut dapat dikatakan rusak.
Sensor getar dapat
di rangkai sesuai keinginan, sebagai contoh sensor getar dengan memanfaatkan
perpaduan IC 74LS74, resistor 10 K Ohm dan 470 Ohm, clock, per, relay,
indikator (lad) dan rangkaian sirine atau klakson. Rangkaian inti dalam sensor
getar ini adalah IC 74LS74 yang memiliki karakter sensitifitas cukup tinggi
terhadap pengaruh yang diberikan pada rangkaian.
C.
Permasalahan
Adapun
permasalahan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana
merancang dan membangun sebuah Sensor
getar yang
memiliki sensitifitas tinggi.
2. Bagaimana melakukan pengujian
sensor sehingga diperoleh karakteristik sensor getaran
D.
Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Merancang sensor
getaran dengan menggunakan IC 74LS74 sebagai komponen utama dan relay
12 Volt sebagai saklar elektronik yang
digerakkan oleh arus listrik .
2.
Melakukan pengujian
untuk menentukan karakteristik statis sensor getaran.
E.
Manfaat Penelitian
Manfaat
penelitian ini adalah
1. Sebagai sarana mengembangkan
ide rangkaian elektronik yang didasarkan atas karakteristik komponen-komponen
elektronik.
2. Sebagai sarana
membuat rangkaian sensor getar yang murah dan praktis sehingga mudah untuk di
buat sendiri, mengembangkan bentuk-bentuk sensor getar dengan berbagai
perpaduan komponen sensitif.
F.
Penegasan Istilah
Untuk mempermudah memahami pengertian
dan menghindari kesalahan pemahaman istilah yang tercantum dalam skripsi ini maka, perlu diberikan penegasan istilah sebagai
berikut:
1. IC
(Integrated Circuit) merupakan suatu komponen semikonduktor yang di
dalamnya terdapat puluhan, ratusan atau ribuan, bahkan lebih komponen dasar
elektronik yang terdiri dari sejumlah komponen resistor, transistor, diode, dan
komponen semikonduktor lainnya. Komponen dalam IC tersebut membentuk suatu
rangkaian yang terintegrasi menjadi sebuah rangkaian berbentuk chip
kecil.
2. Relai adalah komponen
elektronika berupa saklar elektronik yang digerakkan oleh arus listrik. Secara
prinsip, relai merupakan tuas saklar dengan lilitan kawat pada batang besi
(solenoid) di dekatnya.
3. Sensitifitas mempunyai arti yang sangat luas, bisa diartikan
peka, tanggap, respond. Dalam skripsi ini sensitifitas diartikan dengan perubahan keadaan
sifat atau karakter suatu objek ketika memperoleh gangguan dari luar.
G.
Sistematika Skripsi
Penyusunan laporan skripsi dibagi menjadi tiga bagian:
1. Bagian awal skripsi
Berisi halaman sampul, halaman judul, halaman
persetujuan halaman pengesahan, motto, persembahan, kata pengantar, abstrak,
daftar isi, daftar tabel, dan daftar gambar serta daftar lampiran.
2. Bagian isi skripsi terdiri dari
:
Bab I : Pendahluan
Meliputi latar belakang, permasalahan,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah dan sistematika
penulisan skripsi.
Bab II : Kajian Pustaka dan Hipotesis
Berisi Profil IC (Integrated Circuit) 74LS74, Profil Relay 12 volt, skema rangkaian sensor getar, skema catu daya, hipotesis penelitian.
Bab III : Metode Penelitian
Meliputi tempat dan waktu penelitian,
rancangan penelitian, variabel penelitian, alat dan bahan penelitian, metode
analisis data, analisis statistik, prosedur penelitian, teknik pengumpulan data.
Bab IV : Hasil penelitian dan pembahasan
Bab V : Penutup
Meliputi kesimpulan dan saran
3.
Bagian akhir skripsi terdiri
dari :
Berisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN
HIPOTESIS
A.
Profil IC (Integrated
Circuit)
74LS74
IC 74LS74 adalah sebuah flip-flop yang memiliki satu data input dimana operasi
dari flip-flop ini dikontrol oleh sebuah sinyal clock, sehingga saat clock
aktif terus tanpa mengalami perubahan logic level maka noise logic dapat
terkunci dan diteruskan ke output next state.
Pada perancangan
sistem, bagian Counter digunakan IC tipe 74LS74, berikut ini adalah konfigurasi pin dari IC 74LS74
Gambar 1.1 Konfigurasi Pin IC 74LS74
IC ini memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Berdaya kerja rendah
2. Memiliki fanout sampai dengan 10 IC tipe LS-TTL
3. Memiliki arus input maksimum sampai dengan 1Μa
Terdapat dua buah sinyal input yang akan di sampling secara bergantian, oleh karena itu diperlukan 2 buah sinyal pulsa ( clock ). Diperlukan suatu rangkaian yang akan membagi 1 buah sinyal pulsa (clock) menjadi 2 buah sinyal pulsa (clock), rangkaian tersebut antara lain Counter dan decoder / demultiplexer. Counter berfungsi untuk mengubah satu sumber sinyal clock yang berupa gelombang kotak menjadi dua buah counter 2 bit. Pada rangkaian Counter, multiplexer 1 ke 2 menggunakan IC tipe 74LS74, berikut ini adalah tabel fungsi dari Multiplexer :
IC ini memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Berdaya kerja rendah
2. Memiliki fanout sampai dengan 10 IC tipe LS-TTL
3. Memiliki arus input maksimum sampai dengan 1Μa
Terdapat dua buah sinyal input yang akan di sampling secara bergantian, oleh karena itu diperlukan 2 buah sinyal pulsa ( clock ). Diperlukan suatu rangkaian yang akan membagi 1 buah sinyal pulsa (clock) menjadi 2 buah sinyal pulsa (clock), rangkaian tersebut antara lain Counter dan decoder / demultiplexer. Counter berfungsi untuk mengubah satu sumber sinyal clock yang berupa gelombang kotak menjadi dua buah counter 2 bit. Pada rangkaian Counter, multiplexer 1 ke 2 menggunakan IC tipe 74LS74, berikut ini adalah tabel fungsi dari Multiplexer :
Gambar 1.2 Konfigurasi Pin IC 74LS74
Multiplexer 1 to 2 pada timer
circuit berfungsi untuk mengaktifkan terbuka dan tertutup nya pada saklar
elektronik setiap periode tertentu secara berkelanjutan. Sinyal input decoder
/ demultiplexer didapatkan dari sinyal output dari Counter, sinyal output
dari decoder / demultiplexer setelah diinvert nantinya akan
dihubungkan dengan saklar elektronis, sehingga apabila ada sinyal dari decoder
/ demultiplexer akan mengaktifkan saklar elektronis tersebut.
Selector dari decoder / demultiplexer adalah active low sehingga
diperlukan suatu inverter untuk membalik logic dari sinyal output
decoder / demultiplexer sehingga sinyal output ini nantinya dapat
digunakan sebagai terbuka dan tertutupnya pada saklar elektronis secara
otomatis . keluaran flip-flop akan berubah sesuai dengan data yang dimasukkan.
Ketika clock-nya mulai turun dan clock bernilai low proses
ini dinamakan proses merekam data atau mengambil data. Sedangkan, ketika clock-nya
mulai naik dan clock bernilai high proses ini dinamakan proses
menahan data atau menyimpan data.
B. Profil Relay 12 volt
Relay adalah komponen elektronika
berupa saklar elektronik yang digerakkan oleh arus listrik. Secara prinsip,
relai merupakan tuas saklar dengan lilitan kawat pada batang besi (solenoid) di
dekatnya. Ketika solenoid dialiri arus listrik, tuas akan tertarik
karena adanya gaya magnet yang terjadi pada solenoid sehingga kontak saklar
akan menutup.
Gambar 1.3 Sistem Relay pada lampu
Pada saat arus dihentikan, gaya
magnet akan hilang, tuas akan kembali ke posisi semula dan kontak saklar
kembali terbuka.Relay biasanya digunakan untuk menggerakkan arus/tegangan yang
besar (misalnya peralatan listrik 4 ampere AC 220 V) dengan memakai
arus/tegangan yang kecil (misalnya 0.1 ampere 12 Volt DC). Dalam pemakaiannya
biasanya relay yang digerakkan dengan arus DC dilengkapi dengan sebuah dioda
yang di-paralel dengan lilitannya dan dipasang terbalik yaitu anoda pada
tegangan (-) dan katoda pada tegangan (+). Ini bertujuan untuk mengantisipasi
sentakan listrik yang terjadi pada saat relay berganti posisi dari on ke off
agar tidak merusak komponen di sekitarnya. Penggunaan
relay perlu memperhatikan tegangan pengontrolnya serta kekuatan relay
men-switch arus/tegangan. Biasanya ukurannya tertera pada body relay. Misalnya
relay 12VDC/4 A 220V, artinya tegangan yang diperlukan sebagai pengontrolnya
adalah 12Volt DC dan mampu men-switch arus listrik (maksimal) sebesar 4 ampere
pada tegangan 220 Volt.
Gambar 1.4 Relay
Sebaiknya relay difungsikan 80%
saja dari kemampuan maksimalnya agar aman, lebih rendah lagi lebih aman.Relay
jenis lain ada yang namanya reedswitch atau relay lidi. Relay jenis ini berupa
batang kontak terbuat dari besi pada tabung kaca kecil yang dililitin kawat.
Pada saat lilitan kawat dialiri arus, kontak besi tersebut akan menjadi magnet
dan saling menempel sehingga menjadi saklar yang on. Ketika arus pada lilitan
dihentikan medan magnet hilang dan kontak kembali terbuka (off). Penemu relay pertama kali adalah
Joseph Henry pada tahun 1835.
C.
Skema Rangkaian Sensor Getar
Gambar 1.5 Sensor
getar Digambarkan Secara Skematik
Daftar
Komponen
1. IC 74LS74 4. LAD 5 Volt
2. VCC 5 Volt 5. Clock/Swit
3. Komponen pemicu ( lilitan) 6. Resistor 470 Ohm
D. Skema Catu Daya
Gambar 1.6 Catu
Daya Digambarkan Secara Skematik
Daftar Komponen
1. Transformator 1 Ampere
2. Dioda IN4001
3. Kapasitor 2200uF
4. Transistor NPN 7805
E. Hipotesis Penelitian
Penggunaan
komponen IC (Integrated Circuit) 74LS74 dan Relay berpengaruh positif terhadap sensitifitas sensor getar. Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
H0 : Ai = 0
Tidak ada pengaruh komponen IC (Integrated Circuit) 74LS74 dan Relay terhadap sensitifitas sensor
getar .
Ha : Paling sedikit ada satu Ai ≠ 0
Ada pengaruh komponen IC (Integrated Circuit) 74LS74 dan Relay terhadap sensitifitas sensor
getar .
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Semarang, selama empat minggu mulai tanggal 12 Juni sampai 9 Juli 2012.
B. Rancangan Penelitian
Dalam penelitian
ini komponen utama yang digunakan adalah
IC (Integrated Circuit)Tipe
74LS74 dan Relay
Komponen utama dan komponen lainnya di susun
seperti pada gambar 1.5 dan di hubungkan dengan cadu daya sebesar 5 volt (gambar 1.6). Rangkaian yang di
beri perlakuan atau gangguan adalah pada bagian lilitan atau pemicu respon pada
sensor. Lilitan pemicu diberi gangguan baik berupa sentuhan maupun tanpa
sentuhan sehingga dapat memberikan getaran pada lilitan yang menghasilkan kawat
satu dengan kawat dua saling bersentuhan dan mengakibatkan data terkirim ke
komponen utama, sehingga akan terjadi perubahan keadaan berupa respon sensitif.
relai berfungsi sebagai saklar dengan lilitan kawat pada
batang besi (solenoid) di dekatnya. Ketika solenoid dialiri arus listrik, tuas akan
tertarik karena adanya gaya magnet yang terjadi pada solenoid sehingga kontak
saklar akan menutup. Pada saat arus dihentikan, gaya magnet akan hilang, tuas
akan kembali ke posisi semula dan kontak saklar kembali terbuka.Relay biasanya
digunakan untuk menggerakkan arus/tegangan yang besar (misalnya peralatan
listrik 4 ampere AC 220 V) dengan memakai arus/tegangan yang kecil (misalnya
0.1 ampere 12 Volt DC). Dalam pemakaiannya biasanya relay yang digerakkan
dengan arus DC dilengkapi dengan sebuah dioda yang di-paralel dengan lilitannya
dan dipasang terbalik yaitu anoda pada tegangan (-) dan katoda pada tegangan
(+). Ini bertujuan untuk mengantisipasi sentakan listrik yang terjadi pada saat
relay berganti posisi dari on ke off agar tidak merusak komponen di sekitarnya.
C.
Variabel Penelitian
1.
Variabel kendali
a.
Besar kecilnya
getaran yang diberikan.
b.
IC (Integrated Circuit)Tipe 74LS74 dan Relay
2. Variable tergantung (Dependent
Variabel atau Indikator hasil
penelitian)
Sensitifitas sensor getar.
D.
Alat dan Bahan Penelitian
1. Alat
a.
Solder atau
pemanas tenol d. Bor PCB
b.
Tang buaya e. Pemotong PCB
c.
Penggaris dan
pensil f. Amplas
2. Bahan
a.
PCB (papan
rangkaian) h.
Tenol
b.
Mor atau baut i.
Kabel serabut
c.
Senar gitar
ukuran kecil j.
Transformator 1 Ampere
d.
2 buah dioda
IN4002 k.
1 buah capasitor 2200mf
e.
1 buah transistor
NPN 7805 l. 1 buah IC 74LS74
f.
1 buah
resistor 470 ohm m.
1 buah lampu LAD
g.
1 buah Clock n. Ralay
E.
Metode Analisis Data
Analisis data pada
penelitian ini adalah dengan cara
membandingkan tingkat sensitifitas rangkaian sebelum dirangkai dengan Relay dan setelah dirangkai dengan Relay
berdasarkan perlakuan yang di berikan.
F.
Analisis Statistik
Data yang
diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam
G.
Prosedur
Penelitian
Tahap
persiapan dilakukan dengan menyiapkan
peralatan dan bahan yang diperlukan berdasarkan rangkaian yang akan di buat.
Setelah semua siap yang pertama merangkai Catu Daya dengan output 5 volt
seperti gambar 1.6. Ke dua merangkai
sensor getar sesuai gambar 1.5. Ketiga
menguji sensitifitas sensor dengan memberikan perlakuan berupa getaran pada
lilitan pemicu. Ke empat menambah Relay sebagai pendukung tingkat sensitifitas rangkaian.
H.
Teknik Pengumpulan Data
Pengambilan
data dalam penelitian ini dilakukan
secara manual yaitu dengan cara membandingkan hasil sensitifitas sensor getar berdasarkan tingkat gaangguan yang di
berikan pada lilitan pemicu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar